Homo Neanderthalensis
Dari keterangan yang diperoleh mengenai manusia
purba, maka Homo Neanderthalensis termasuk yang
banyak ditulis dan diselidiki. Jenis ini termasuk dalam jenis homo dan
fosil-fosilnya diketemukan di berbagai tempat di Eropa.
Sesudah beberapa penemuan, maka fosil Homo Neanderthalensis itu diketemukan di : Perancis, Belgia, Jerman, Cekolslovakia, Yugoslavia, Spanyol,
Rusia, Tanger, dan Palestina. Salah satu penemuan yang terlengkap dari Homo
neanderthalensis itu didapat juga la capella-aux-santis, di perancis. Yang
diketemukan ialah tengkorak dan rangkanya pada tahun 1908. Ciri-cirinya antara
lain:
1. Bentuk badan pendek
2. Tulang pahanya melengkung kemuka seperti terdapat
pada kera.
3. Tengkoraknya besar dan berat, karena panjangnya
dan rendahnya tulang dahi tampaknya sangat primitif.
4. Air mukanya panjang, hidungnya penyet dan sangat
lebar.
5. Tangannya relatif pendek dan sangat kuat.
Bila
disimpulkan, maka homo neanderthalensis ini biasanya dianggap masuk dalam genus
homo yang berbeda species dengan manusia. Ahli antropologi berpendapat bahwa
adanya tanda kemanusiaan pada homo neanderthalensis itu disebabkan oleh adanya
pencampuran antara homo sapiens dan manusia neanderthal.
Homo Sapiens dari Pleistocenum atas
Semua
manusia purba yang berasal dari pleisrocenum atas dapat digolongkan dalam
species homo sapiens. Hal ini tidak berarti, bahwa sapiens dari pleistocenum
atas itu sama dengan manusia modern sekarang ini yang baru timbul pada zaman
permulaan holocenum.Homo sapiens Pleistocenum atas itu ada berbagai jenis
diantaranya :
1. Cromagnon (Perancis)
2. Crimaldi (Italia)
3. Predmost dan Brun (Cekoslovakia)
4. Chancelade (Perancis)