Minggu, 11 Maret 2012

ALBUM KENANGAN "SUMBER MOTIVASI KU" (CERPEN)

           
ALBUM “KENANGAN” SUMBER MOTIVASI KU

Saat senja datang, aku berdiri di samping jendela kamar sembari memegang sebuah album tua yang sudah usang, saat aku buka album itu aku melihat gambar sosok seorang wanita tua duduk manis bersamaku. Dan aku pun teringat bahwa itu adalah seorang nenek yang sudah lama tidak pernah aku jumpai, nenekku telah pergi meninggalkanku karena penyakit yang dideritanya satu tahun yang lalu, namun meskipun begitu kasih sayangnya masih sangat melekat di hatiku dengan pesan-pesan yang pernah diucapkan saat beliau masih hidup.
            Tak kusadari karena sangat terhanyut dalam ingatanku itu aku pun meneteskan air mata, tak lama kemudian aku mendengar sayup-sayup orang memanggilku “Fhi,Nifhi” ternyata ibuku memanggil, “ada apa bu?”, jawabku sambil berjalan keluar dari kamarku. Kulihat ibuku menangis terisak, dan aku pun bertanya ,”Ada apa bu? Kenapa ibu menangis? Apa yang terjadi?”, tanyaku ngotot. Ibu menjawab pertanyaanku dengan terbata-bata, “ A-a-ayahmu.. Ayahmu kecelakaan, ayo cepat kita ke RS Mulia”. Setelah mendengar jawaban ibu sontak aku langsung mengambil kontak sepeda motor dan langsung bergerak menuju RS Mulia bersama ibu.

 
            Sesampainya disana aku menuju kamar yang disana terlihat jelas sosok lelaki setengah tua terbaring lemas, tidak lain beliau adalah ayahku. Sontak aku teriak sekencang mungkin ,”ayahhhhh..!!” dan aku langsung menghampirinya, ku peluk tubuhnya sambil berkata,”ayah kenapa bisa begini ? ayah kenapaaaaaa????,”  belum sempat ayahku menjawab, aku berkata lagi ,” Ayah tahu kan satu minggu lagi aku akan menjadi seorang mahasiswi kebanggaan ayah yang sebenarnya”. Lalu ayah menjawab dengan suara lirih “, ya nak, ayah tahu Nifhi harus jadi orang yang sukses, mahasiswi terbaik dan bisa mendapatkan beasiswa internasional  di Amerika Serikat ya sayang,” sekarang tolong panggil ibu dan semua keluarga besar kita, Ayah ingin berfoto bersama kalian,” lanjut ayah.
            Firasat buruk tentang ayah pun aku rasakan, namun aku mencoba menolaknya, tak lama kemudian aku masuk bersama ibu dan keluarga besarku ke kamar ayah dirawat. Disana kita berfoto bersama dan setelah selesai foto ayah berkata,” nanti jaga baik-baik foto ini , jadikan album dan kalau rindu ayah bukalah album foto ini.” Ternyata kata itu adalah pesan terakhirnya, tak lama kemudian ayah merasa sesak dan mengucapakan kalimat tauhid dan akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhirnya.
            Dua minggu kemudian, masih dalam balutan duka aku usahakan untuk tetap masuk di bangku kuliah yang aku inginkan, sejak itu aku berjanji akan berusaha menjadi seperti yang ayahku inginkan. Hari demi hari telah kulewati, dalam perjalanan studyku, aku pun tak lepas dari masalah dan hambatan. Jika semangatku menurun, aku buka album kenanganku dan seketika itu aku bisa membangkitkan lagi semangatku dan lebih termotivasi.
(Shofiyatul M., 2011A)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar