Dialog
Kemahasiswaan Jurusan PLS Unesa
Jum’at (18/11) Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP mengadakan suatu
dialog kemahasiswaan. Dengan tema “ Keprofesian Tenaga PLS dengan Keselarasan
Materi Perkuliahan Untuk Mempersiapkan Tenaga Profesional “.Dialog ini merupakan
salah satu acara yang diprakarsai oleh Dewan Legislatif Mahasiswa yang terdapat
dalam program kerja Komisi A.
Tujuan
dari dialog kemahasiswaan ini yaitu untuk memberitahukan kepda jurusan PLS
Unesa Tentang tentang apa saja yang menjadi keluhan mahasiswa PLS dalam proses
perkuliahan dengan menyebarkan angket sebanyak 2 kali kepada mahasiswa jurusan
PLS angkatan 2009, 2010, dan 2011.Sedangkan yang menghadiri sekitar 65% dari
yang ditargetkan ujar Lukman Aji A selaku Ketua Pelaksana dialog Interaktif jurusan
PLS.
“Angket-angket yang disebarkan menjadi masukan bagi jurusan PLS
untuk dapat lebih memperhatikan dan mempertimbangkan keluhan dari para
mahasiswa PLS, tutur Bapak I Ketut Atmadja J.A M.Kes. Beliau juga menambahkan
“saya berharap dialog seperti ini dapat dilakukan setiap tahun.Karena dialog
ini bisa digunakan sebagai media komunikasi “.
Dialog kemahasiswaan diawali dengan pembacaan hasil angket secara
garis besar. Dalam angket terdapat beberapa pertanyaan yaitu pengetahuan
tentang PLS, alasan masuk PLS, informasi tentang PLS, harapan kedepan setelah
lulus, kesesuaian materi kuliah dengan praktek, fasilitas yang tersedia, perlunya
spesialisasi, serta peningkatan kompetensi melalui mata kuliah. Dari sekian banyak
pertanyaan, hasil yang cukup menjadi perhatian adalah 50% mahasiswa memilih
jurusan PLS karena asal-asalan dan hasil yang lebih menghebohkan adalah
95%mahasiswa menginginkan spesialisasi dalam jurusan PLS. Menanggapi hasil
angket tersebut, Bapak I Ketut Atmadja J.A,M.Kes mengatakan “ Walaupun asal
memilih tapi harus tanggung jawab dan mengambil sikap “.
Acara
dilanjutkan dengan dialog kemahasiswaan. Dalam dialog tersebut, mahasiswa
banyak mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang paling dominan adalah
mengenai spesialisasi jurusan PLS. Salah satu mahasiswa yang menanyakan
mengenai hal tersebut adalah Putri Maretha (2010 A), “ Kenapa spesialisasi PLS
sekarang ditiadakan? Padahal untuk bisa bersaing di masyarakat bukanlah kita
butuh spesialisasi?” Menanggapi pertanyaan tersebut, Bapak I Ketut Atmadja
J.A,M.Kes mengatakan, “Kalau ada spesialisasi dan program tidak dapat berjalan
maka akan menyulitkan alumni. Ini disebabkan PLS merupakan satu kesatuan ilmu
yaitu PLS itu sendiri”.
“Dialog interaktif semacam ini perlu diadakan atau diselenggarakan dan dialog interaktif tersebut
cukup interaktif,sehingga apa yang menjadi unek-unek teman-teman bisa
terlontarkan dan mendapat jawaban,walaupun semuanya belum terealisasikan”, ujar
Tinosa Mutiara Nanda sebagai peserta dialog PLS 2011, ia juga menambahkan, ”bahwa
harapannya, apa yang menjadi unek-unek
atau problem dalam PLS segera dapat
terselesaikan dan terealisasikan”. Acara
ini ditutup dengan kesimpulan dari moderator dan dilanjutkan dengan pembacaan
doa dari perwakilan “ Dewan Legislatif Mahasiswa. (Suk-Mar-Din PLASMA UNESA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar